Minggu, 05 April 2015

Seketika Segalanya Berubah...

Merokok mungkin sudah menjadi salah satu habbit bagi para pria, termasuk saya dulu. Gaya hidup yang tidak sehat itu sudah saya jalani selama kurang lebih 5 tahun. Rasanya menjadi seorang perokok pada saat itu adalah suatu kenikmatan yang tidak bisa di gantikan. Begitukah ?

Tapi tiba pada saatnya dimana saya merasa tidak harus lagi saya lakukan rutinitas itu. Semua orangtau bahwa rokok memang berbahaya, rasanya klasik jika kita membicarakan hal berbahaya tentang rokok. dibenak saya, tidak pernah terpikir bahwa suatu hari nanti saya akan berhenti merokok.

Namun sekitar 2 tahun yang lalu, dampak merokok saya alami secara nyata..
bukan pada diri saya, tapi ayah saya.. rasanya seperti cerminan bagi saya kelak jika saya tetap merokok hingga tua nanti. sosok ayah yang begitu tegas dimata saya, ayah yang begitu bugar dan berwibawa, sontak menjadi lemah dan tak berdaya.. tak lain semuanya karna rokok..
Ketika saya menghisap batang demi batang, saya selalu ingat akan kesehatan ayah saya.. sakit rasanya. sungguh!

Juga rasa penghormatan saya terhadap ibu, dan perempuan.. Menganggap bahwa perempuan adalah sosok yang harus di hargai dan di hormati. Pada saat yang bersamaan saya memiliki seorang teman perempuan, dan saya tidak pernah mau merokok di hadapan ibu ataupun teman perempuan saya. Bukan karna larangan, tapi karna rasa menghargai perempuan.

Dibenak saya, terjadi banyak perang konflik antara ego yang ingin terus menikmati kepingan rokok, namun saya teringat akan penderitaan yang ayah saya rasakan saat ini. Serta waktu yang saya habiskan banyak bersama teman-teman perempuan sehingga memaksa saya untuk menahan rasa ingin merokok.. Hingga akhirnya waktu berjalan, saya mulai berhenti merokok dengan sendirinya, berangsur selama beberapa bulan tahap demi tahap. namun rasanya beban pikiran dan hati begitu tentram ketika tidak lagi merasa terpukul dengan apa yang terjadi pada ayah saya.

asanya latar belakang mengapa saya berhenti merokok selama 2 tahun ini, karena begitu besarnya cinta saya kepada ayah saya. Lihatlah betapa bahaya nya merokok untuk kesehatan..



ini merupakan artikel kisah nyata dampak merokok...
sumber : https://plus.google.com/+VinaIstiasari/posts/4gHZ5DKkcw2

KISAH NYATA. LEHER SEORANG PRIA INI BERLOBANG AKIBAT MEROKOK

Sosok pria bernama Robby Indra Wahyuda mendadak kondang di media sosial. Banyak netizen mengikuti akun Facebook-nya, sejak ia rajin menceritakan pengalamannya  divonis dokter menderita kanker larynx.

Akibat kanker yang disebabkan karena kebiasaannya merokok, Robby kini harus rela kehilangan suaranya.

"Bro aku mau pamer nih. Sekarang leher ku ada lobangnya loh persis kaya di kotak rokok itu. kata dokter aku kena kanker pita suara. Sekarang aku bisu loh... Keren kan.. Ayo bro merokok yang banyak temanin aku di sini tar kita buat komunitas bisu bro.," tulis Robby dalam halaman Facebook miliknya dikutip Merdeka dot com, Jumat 31 Oktober 2014.

Pria yang bekerja di Dinas Pendidikan Kota Samarinda ini juga mengunggah foto-foto saat ia menjalani pengobatan hingga menjalani operasi di rumah sakit. Dalam salah satu foto, tampak istri Robby setia menemaninya hingga tertidur di samping kasur rumah sakit.

"Saat kanker stadium 3 yang aku idap. Istriku rela menemani dan menjagaku sampai pagi. Love u sayang," tulis Robby.

Di halaman Facebook-nya, Robby berharap apa yang dialami dia bisa jadi pelajaran buat semua orang, khususnya perokok.

"Kalau sudah kena kanker seperti saya, banyak makanan enak yang gak boleh dimakan
Semoga kalian yang di luar sana selalu dikasih kesehatan sama Allah," tulis Robby.

Apa yang dialami Robby memantik rasa simpati netizen. Banyak dari mereka menyampaikan dukungan buat kesembuhan Robby di halaman Facebook miliknya.

"Pasca beredarnya foto saya di dunia maya tak sedikit yang mendoakan kesembuhan saya dan tak sedikit yang mendoakan saya cepat mati, ada juga yang bilang saya goblok karena selfie di ruang simulator."

"Terlepas dari pro dan kontra saya masih bisa berfikir jernih. Dan saya hanya memohon maaf bila ada perdebatan antara anti rokok dengan ahli hisap. Saya cuma menunjukan bahwa saya contoh nyata penderita kanker larynx yang berusia 26 tahun," tulis Robby.

Berikut komentar netizen di halaman Facebook Robby:

"Allah akan selalu memberi jalan kesembuhan yang terbaik teman, tetaplah berdoa dan jangan pernah putus untuk selalu berharap padaNYA (tapi kalo sudah sembuh jangan merokok lagi yaaaa)," komentar Tanty Handayani Basuki di halaman Facebook Robby.

"Keep Spirit, Broo.....!" tulis Edyriano Valery.

"Gw perokok berat. Gw berenti ah..tq bro u save 1 more person from hell...Gws bro..amin," komentar Ngurah Eka.

Di dukung oleh :
http://peluangusaha.heltaalami.com/


Terlihat dari gambar dan artikel di atas, ketika kita menderita akibat apa yang kita perbuat sendiri, dampaknya tidak hanya untuk diri kita sendiri, melainkan bagi orang yang dekat dengan kita..
Semua yang kita lakukan, akan dipengaruhi atau mempengaruhi orang yang kita cintai..
Its just about your choice!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar